Senin, 30 Mei 2011

Awak Kapal Perang Dapat Ucapan Terima Kasih

SURABAYA–Dua dari 3 kapal perang milik TNI AL, KRI A Halim Perdana Kusuma 355 dan KRI Yos Sudarso 353, kembali merapat di dermaga Ujung Komando Armatim Surabaya, Jumat (27/5) sore kemarin. Para awak kapal yang baru pulang dari misi pembebasan 20 ABK MV Sinar Kudus yang disandera perompak Somalia pun tidak diberi kenaikan pangkat atas jasanya, namun mendapat ucapan terima kasih dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 
Tibanya 2 kapal perang itu mendapat sambutan hangat tentunya oleh keluarga para awak kapal yang sudah tiga bulan berpisah. Panglima Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksda TNI Bambang Suwarto juga termasuk yang ikut menyambut bersama jajaran pejabat teras Koarmatim lainnya.
Bambang mengatakan, meski pulang dari misi yang cukup beresiko, namun para awak kapal ini tidak akan diberi kenaikan pangkat. “Bukan kenaikan pangkat, tapi hanya mendapat ucapan terima kasih berupa penghargaan dari presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono,” ujar Bambang di sela upacara penyambutan, kemarin sore. “Ucapan terima kasih itu berupa penyematan penghargaan Satya Lencana Wirakarya,” tutur Bambang.
Sekedar diketahui, TNI AL sebenarnya memberangkatkan tiga kapal dari dermaga Ujung dalam misi pembebasan 20 awak kapal MV Sinar Kudus yang disandera perompak Somalia.          
“Satu kapal lagi, KRI Banjarmasin tinggal di Jakarta,” ujar Bambang Suwarto.
Seperti diberitakan, para awak MV Sinar Kudus akhirnya dibebaskan oleh perompak Somalia setelah pemilik kapal PT. Samudera Indonesia memberikan tebusan yang diminta.
Sehingga sebanyak 999 anggota TNI yang terdiri dari pasukan khusus TNI AL Detasemen Jala Mengkara (Denjaka), Detasemen 81 Komando Khusus TNI AD (Kopassus) dan pasukan Marinir TNI AL yang tergabung dalam Satgas Merah Putih tidak sampai menguasai paksa Sinar Kudus.    
Meski demikian, menurut Komandan KRI Yos Sudarso Letkol laut (P) F Herman S, sempat terjadi baku tembak. Herman mengatakan, dalam penyergapan tersebut, lebih dari 3 orang perompak Somalia berhasil dilumpuhkan. “Sekaligus kapalnya kami bawa sebagai barang bukti,” ujar Herman sembari mengecup kening istrinya.
Herman cerita meski telah mendapat tebusan, beberapa perompak sempat hendak menghadang perjalanan Satgas Merah Putih yang mulai berlayar menuju Indonesia. “Waktu itu para perompak mencoba membajak kapal tanker milik negara Uni Emirat Arab,” tuturnya.sab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar