Senin, 30 Mei 2011

Besar Kecil Normal Bagikan 0 Pendukung Toisutta-Arifin Tak Jamin Kongres Ulang Berjalan Mulus

TEMPO Interaktif, Surabaya - Pendukung duet George Toisutta-Arifin Panigoro, Saleh Ismail Mukadar, tidak menjamin Kongres Ulang PSSI pada 30 Juni mendatang bakal berjalan mulus bila Ketua Komite Normalisasinya masih Agum Gumelar.

Alasannya, kata Saleh, Agum bukanlah figur yang netralm, sehingga akan mendapatkan resistensi dari kelompok 78 pengusung Toisutta-Arifin. "Meskipun diulang berapa kali pun kalau ketuanya masih Agum, pasti akan tetap kisruh," kata Saleh, Senin, 30 Mei 2011.

Karena itu Saleh mendesak kepada KOI agar mengusulkan pergantian Agum kepada FIFA sebelum 30 Juni. Ia berharap Agum diganti oleh figur netral yang disebutnya "tak punya hutang budi kepada kelompok tertentu."

Figur tersebut, kata Saleh, harus orang yang paham soal kondisi sepak bola Indonesia dan tidak memiliki hutang budi kepada kelompok status quo. "Selama ketuanya masih Agum, akan sulit mengambil keputusan yang netral," ucap Saleh.

Saleh melihat, Agum terbenani oleh hutang budi kepada kelompok tersebut sehingga tidak bisa netral dalam mengemban tugas Komite Normalisasi. Apalagi, kata Saleh, Agum beberapa kali telah melakukan kebohongan publik.

Misalnya, ujar Saleh, Agum pernah menyebut bahwa Toisutta telah legowo untuk mundur dari pencalonan, padahal nyatanya tidak. Selain itu Agum juga mengatakan bahwa pejabat FIFA yang hadir pada Kongres PSSI di Hotel Sultan merekomendasikan sanksi untuk Indonesia, yang akhirnya dibantah oleh pejabat tersebut.





"Ternyata semua yang dia katakan tidak terbukti," ujar Saleh. Mengenai tempat kongres, Saleh tidak mempermasalahkan. Semula ia sempat ngotot agar Kongres PSSI digelar di Surabaya. "Tapi setelah saya cermati, yang jadi masalah bukan tempat kongres, tapi orang-orangnya," imbuh Komisaris Utama PT Persebaya Indonesia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar