Senin, 30 Mei 2011

Farid dan Hadi Bertemu Asisten Blatter Nanti Malam

TEMPO Interaktif,Jakarta - Pendukung Jenderal George Toisutta dan Arifin Panigoro terus berupaya mendekati Asosiasi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA). Melalui Farid Rahman, calon Komite Eksekutif PSSI dan Hadi Basalamah yang kini berada di Zurich, Swiss, kubu Toisutta-Arifin ingin menjelaskan pada FIFA bahwa mereka akan melakukan reformasi PSSI dengan berpegangan pada Statuta FIFA dan Statuta PSSI.

Farid dan Hadi berencana menemui asisten khusus Presiden FIFA Sepp Blatter yang bernama Guy Phillippe, Senin, 30 Mei 2011 malam waktu Swiss. Saat pertemuan itu, mereka yang mengatasnamakan Gerakan Reformasi Sepak Bola Nasional Indonesia berniat menyampaikan soal reformasi sepak bola di Indonesia yang digagas Toisutta dan Arifin serta menyinggung soal kongres PSSI ulang.

"Kami akan menyampaikan bahwa tim reformasi di bawah GT-AP ingin melakukan reformasi di tubuh PSSI dengan tetap menaati aturan Statuta FIFA dan Statuta PSSI," kata Halim Mahfudz, salah seorang tim sukses Toisutta-Arifin kepada wartawan saat dihubungi, Senin, 30 Mei 2011.

Mahfudz menegaskan dukungan terhadap GT dan AP bukan semata-mata dukungan terhadap orang seorang. "Sebenarnya dukungan terhadap mereka adalah dukungan terhadap reformasi PSSI. Tidak peduli Indonesia kena sanksi atau tidak, tapi tekad reformasi tetap berjalan," ujarnya.

Menurut Mahfudz, selama ini yang terjadi adalah pemutarbalikan fakta. Pendukung Toisutta-Arifin dianggap sebagai penyebab gagalnya kongres PSSI sehingga Indonesia terancam sanksi FIFA. "Padahal, yang terjadi bukan begitu. Kalau kongres ricuh, itu salah Komite Normalisasi yang tidak memimpin jalannya kongres sesuai Statuta FIFA dan Statuta PSSI," bantahnya.

Situasi kongres saat itu, kata Mahfudz, telah dilaporkan langsung ke FIFA lewat Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke, Minggu pagi kemarin waktu setempat. Sebagai buktinya, mereka menyerahkan video rekaman kongres yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. "Apa pun pelencengan dari Statuta FIFA harus diluruskan," tegas juru bicara Toisutta dan Arifin itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar